Site icon Ari Usman Chaniago

Mengenal Apa itu Design Sprint dan Manfaat untuk Startup

Di era kemajuan teknologi serta komunikasi dikala ini, Kami percaya sebagian dari Kamu tentu telah tidak asing lagi kala mendengar design sprint, terlebih untuk seorang yang berkecimpung di industri startup. Walaupun sebutan tersebut tidak terdengar asing untuk sebagian orang, tetapi Mereka masih kerap bimbang kala dimohon buat menarangkan apa sih sesungguhnya design sprint itu?

Apa sih Design Sprint itu?

Mengerti kah Kamu bila pemakaian design sprint bisa menanggapi persoalan dari business plan memakai desain yang terbuat, menghasilkan prototype dan menguji ilham dari bisnis kepada customer ataupun user. Design sprint ialah suatu tata cara 5 langkah kerja buat menolong industri supaya bisa membuat sesuatu produk bersumber pada design thinking dengan waktu 5 hari.

Design thinking sendiri ialah proses yang mencakup proses strategis, kognitif, serta instan. Design sprint sendiri terbuat pada tahun 2010 oleh seorang yang berasal dari Google Venture bernama Jake Knapp. Hingga dikala ini, telah banyak industri yang mengenakan design tersebut hingga keseluruh dunia.

Konsep kerjanya ialah memakai waktu sepanjang 5 hari buat membangun sesuatu produk. Waktu 5 hari tersebut digunakan masing- masing anggota yang terletak dalam sesuatu regu buat berdiskusi bersama dengan tujuan memperoleh sesuatu gagasan yang berikutnya dapat digunakan buat melaksanakan proyek berikutnya.

Kapan Design sprint digunakan?

Lalu, kapan design sprint perlu untuk digunakan? Pertanyaan seperti itu juga sangat sering ditanyakan oleh banyak orang. Sebenarnya, sebuah perusahaan maupun Anda sedang menjalani proses mendesain, tentu ini dapat digunakan setiap saat.

Proses tersebut yaitu ketika di awal menjalankan proyek bisnis, metode tersebut dapat diterapkan agar bisa menentukan sesuatu yang akan ditawarkan melalui produk Anda. Selain itu, ketika perusahaan atau Anda mengalami hambatan bisnis serta ketika tim kerja Anda memerlukan suntikan ketika sedang memproses sesuatu agar bisa selesai sesuai waktu yang ditargetkan. nah, kira – kira seperti ini alurnya :

  1. Awal proyek anda dapat menentukan  untuk menentukan apa yang ditawarkan (keunggulan) dari produk Anda , atau untuk menciptakan visi bersama.
  2. Ketika Anda berada di jalan buntu atau menemui hambatan.
  3. Ketika memerlukan suntikkan kecepatan dalam proses pengembangan.

Tahapan Design Sprint

Ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum menerapkan design sprint. Tahap tersebut yaitu:

  1. Understand (Memahami)Tahap yang pertama yaitu understand. Tahap ini dilakukan di hari pertama untuk menyamakan sebuah persepsi terhadap suatu pembahasan produk. Di taha ini, dilakukan sesi wawancara ke sejumlah pengguna maupun calon pengguna. Hasil yang telah didapatkan dari wawancara tersebut akan digunakan sebagai bahan diskusi dengan seluruh anggota tim. Outputnya yaitu dalam bentuk struktur permasalahan untuk dipecahkan lewat proses desain hari selanjutnya.
  2. Diverge (Mengembangkan)Tahap selanjutnya yaitu diverge. Tahap ini dilakukan di hari kedua dimana individual dari setiap tim memberikan ide atau gagasan sebanyak-banyaknya. Selanjutnya, Mereka harus melakukan rancangan di sebuah kertas yang masih berupa rancangan kasar dengan tujuan supaya orang lain bisa mendapatkan bayangan tentang bagaimana ide tersebut diaplikasikan.
  3. Decide (Memutuskan)Tahap di hari ketiga yaitu decide. Dalam tahap ini tim berkumpul untuk memutuskan rancangan terbaik dengan cara melalui voting. Rancangan dengan jumlah voting terbanyak akan diperbaiki menjadi sebuah desain rapi dari sebelumnya sebagai proses untuk membuat prototipe.
  4. Prototype (Membuat Prototipe)Tahap keempat yang dilaksanakan di hari keempat yaitu prototype. Pada tahap ini tim developer akan membuat prototipe berdasarkan desain yang telah disetujui. Protitipe ini disusun dengan cepat untuk menampilkan usabilitas produk yang selanjutnya akan diluncurkan.
  5. Validate (Validasi)Tahap yang dilaksanakan di hari kelima atau hari terakhir yaitu validate. Pada tahap yang dilakukan di hari terakhir ini, prototipe diuji langsung ke calon pengguna. Setelah mendapatkan hasil validasi yang telah dilakukan, hasil tersebut digunakan sebagai dasar penentuan proses iterasi.

Pada tahap ini, Anda tentu akan mengetahui apa yang akan dilakukan selanjutnya. Selain itu, vaidasi ini dpat memabntu Anda untuk mengambil keputusan apakah produk yang telah diujikan layak dikembangkan atau tidak. Tentunya setelah Anda mengenal design sprint dan juga tahapannya sekarang semakin yakin kan jika design tersebut dapat dimanfaatkan unuk seseorang yang mempunyai profesi sebagai developers, product owners, hingga bagi startup.

Tentu Anda sudah tahu kan apa itu startup? Startup merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang teknologi maupun informasi. Bagi kalangan entrepreneur istilah startup sendiri sudah sangat populer, khususnya di Indonesia telah banyak entrepreneur muda yang mampu menciptakan sebuat bisnis startup. Bisnis yang Mereka jalankan tentunya banyak yang memiliki kreatifitas serta inovasi yang tinggi.

Manfaat Design Sprint Untuk Startup

Berbicara tentang design sprint dan juga startup, adakah manfaat yang didapatkan jika metode tersebut diterapkan untuk startup? Tentu ada, karena metode ini sangat cocok untuk diterapkan oleh startup. Mengapa demikian? Karena pada perusahaan startup lebih mengedepankan cara untuk berpikir yang terbuka. Nah, daripada Anda penasaran langsung saja ya berikut ini manfaat untuk startup:

  1. Dapat MenjawabPertanyaan yang Kritis Pertanyaan yang kritis dapat terjawab menggunakan rapid prototyping. Apakah ide atau gagasan yang Anda miliki bisa berhasil atau malah bisa gagal. Selain itu, komunikasi yang cukup efektif dapat menciptakan semua anggota tim dapat membagikan ide Mereka. Sehingga semua asumsi dan juga keraguan akan terkumpul. Hal itu tentunya dapat menghasilkan jawaban terhadap segala permaslahan yang cukup rumit.
  2. Menerima Validasi dengan CepatSebelum produk dipasarkan, validasi sudah bsia diterima secara langsung dari pengguna. Seluruh anggota tim tentu akan bisa memahami apa yang dibutuhkan pelanggan sehingga dapat membangun suatu produk yang didapatkan dari kebutuhan pengguna agar bisa terpenuhi.
  3. Startup dapat Mempunyai Arahan yang Lebih JelasDengan adanya lima tahap dalam Design Sprint, arahan startup bisa lebih jelas untuk semua anggota dalam tim. Selain itu sebuah transparansi juga akan tercipta sehingga dapat meningkatkan moral.
  4. Dapat Menghemat Waktu dan BiayaSelama menjalankan proses untuk mengembangkan produk, metode tersebut dilakukan 5 hari untuk memcahkan sebuah masalah yang cukup pelik sehingga dapat mengurangi resiko mengalami kegagalan. Tentunya hal itu dapat membantu sebuah startup untuk lebih mengehemat biaya namun juga tidak menghabiskan waktu terlalu lama.

Aturan Main Design Sprint

Ketika menggunakan metode ini, Anda bisa memilih tempat yang dianggap nyaman untuk berdiskusi agar kondusif agar bisa mendapatkan ide yang kreatif serta efektif. Selain itu, Anda juga harus mengetahui aturan main dari metode ini antara lain:

Kesimpulan dan Penutup

Sekarang Anda sudah paham kan apa itu design sprint? Selain hanya memakan waktu lima hari, tahapan dalam metode tersebut juga mampu menciptakan gagasan atau ide serta inspirasi untuk memecahkan berbagai permasalahan yang rumit.

Sudah banyak perusahaan startup yang sukses ketika menggunakan metode ini karena selain tidak memakan waktu yang lama, menerapkan metode ini juga dapat menghemat biaya. Dengan adanya waktu lima hari untuk menyelesaikan tugas, tentunya dengan berbagai upaya Anda bisa fokus agar dapat menyelesaikan tugas.

Nah tunggu apalagi, segera jangan bingung dan khawatir untuk menerapkan metode tersebut. Dari penjelasan diatas, sekarang Anda sudah bisa memahami tahapan metode tersebut dan juga aturan mainnya. Selain itu, metode ini juga mempunyai manfaat yang luar biasa.

Exit mobile version