Terampil dalam Berkomunikasi melalui Media Sosial
July 22, 2025 No Comments Ari Usman,For Your Information Ari Usman

Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi alat komunikasi utama dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam konteks akademik dan profesional. Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif di media sosial bukan hanya soal menyampaikan pesan, tetapi juga mencerminkan etika, tanggung jawab, dan literasi digital yang tinggi. Komunikasi yang baik di media sosial membutuhkan keterampilan menulis, menyusun argumen, serta memahami konteks dan audiens. Terlebih, kehadiran teknologi Generative AI (GenAI) seperti ChatGPT, Gemini, dan lain-lain, turut membuka peluang untuk meningkatkan kualitas komunikasi digital dengan pendekatan yang lebih strategis dan personal.

Mengapa Komunikasi di Media Sosial Itu Penting?

Media sosial adalah cerminan dari identitas digital seseorang. Dalam dunia pendidikan tinggi, mahasiswa dan dosen dituntut untuk menjaga digital citizenship yang profesional, sopan, dan produktif. Salah komunikasi dapat berdampak pada reputasi pribadi dan institusi, bahkan memicu disinformasi atau perundungan siber (cyberbullying). Oleh karena itu, keterampilan komunikasi digital termasuk dalam kompetensi penting abad ke-21, terutama bagi generasi muda yang hidup dalam ekosistem informasi terbuka.

Peran Generative AI dalam Komunikasi Media Sosial

Teknologi GenAI memiliki potensi besar dalam membantu individu menjadi komunikator yang lebih efektif di media sosial. Beberapa manfaat praktis yang dapat diperoleh:

  1. Penyusunan Konten: GenAI seperti ChatGPT dapat membantu merancang caption, thread Twitter, atau script video pendek secara cepat dan tepat sasaran.
  2. Parafrase dan Penyuntingan: Pengguna dapat meminta AI untuk menyusun ulang kalimat agar lebih sopan, inklusif, atau sesuai dengan tujuan komunikasi.
  3. Deteksi Nada dan Gaya Bahasa: Alat seperti Grammarly atau QuillBot dapat digunakan untuk mengecek apakah pesan terlalu kasar, ambigu, atau membingungkan.
  4. Personalisasi Pesan: AI dapat menyesuaikan gaya komunikasi berdasarkan platform (LinkedIn, Instagram, TikTok) dan target audiens.

Namun, penting untuk tetap menyadari bahwa GenAI bisa menghasilkan konten yang tidak akurat atau bias jika tidak dikontrol dengan baik.

Etika dan Literasi dalam Berkomunikasi Digital

Dalam panduan etis penggunaan AI, UNESCO menekankan pentingnya:

  • Keadilan dan inklusivitas dalam komunikasi (menghindari stereotip dan diskriminasi),
  • Transparansi dalam menyatakan apakah konten dihasilkan oleh AI,
  • Perlindungan data pribadi dalam penyusunan prompt atau saat menyebarkan konten.

Media sosial juga bisa menjadi tempat berkembangnya misinformasi jika tidak disertai kemampuan kritis dan verifikasi informasi. Oleh karena itu, diperlukan literasi digital dan AI yang mumpuni untuk menilai informasi dan tidak asal menyebarkan.

Strategi Praktis agar Terampil Berkomunikasi di Media Sosial

  1. Kenali audiens dan platform: Gunakan bahasa formal untuk LinkedIn, santai untuk Instagram, dan padat untuk Twitter/X.
  2. Gunakan alat GenAI secara bijak: Minta saran gaya bahasa, struktur argumen, atau kalimat pembuka dari GenAI. Tapi selalu edit dan sesuaikan secara personal.
  3. Latih empati digital: Hindari komentar yang menyerang atau sarkastik, bahkan jika sedang tidak setuju.
  4. Berikan atribusi yang benar: Jika menggunakan bantuan AI, sertakan keterangan atau disclaimernya saat diperlukan.
  5. Pantau dampak konten: Evaluasi respon dari postingan dan pelajari bagaimana audiens berinteraksi dengannya.

Kesimpulan

Keterampilan berkomunikasi melalui media sosial kini menjadi bagian dari kompetensi utama dalam dunia pendidikan dan profesional. Dengan memanfaatkan teknologi seperti GenAI secara etis dan cerdas, mahasiswa dan dosen dapat meningkatkan efektivitas komunikasi mereka secara signifikan. Namun, dibutuhkan pula kesadaran kritis, literasi digital, dan tanggung jawab moral dalam menyusun dan menyebarkan konten di ruang publik digital.

Referensi

  • Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dikti. (2024). Panduan Penggunaan Generative AI pada Pembelajaran di Perguruan Tinggi.
  • UNESCO. (2022). Recommendation on the Ethics of Artificial Intelligence.
  • Kominfo. (2023). Surat Edaran Etika Kecerdasan Artifisial No. 9/2023.
  • Pew Research Center. (2023). Teens, Social Media, and Technology 2023.
Visited 19 times, 1 visit(s) today
Tags
About The Author
Ari Usman Seorang Praktisi IT di Bidang Digital Marketing dan Dosen di Bidang Teknik Informatika

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *