Ari Usman Chaniago
Berbagi itu Indah
Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi alat komunikasi utama dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam konteks akademik dan profesional. Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif di media sosial bukan hanya soal menyampaikan pesan, tetapi juga mencerminkan etika, tanggung jawab, dan literasi digital yang tinggi. Komunikasi yang baik di media sosial membutuhkan keterampilan menulis, menyusun argumen, serta memahami konteks dan audiens. Terlebih, kehadiran teknologi Generative AI (GenAI) seperti ChatGPT, Gemini, dan lain-lain, turut membuka peluang untuk meningkatkan kualitas komunikasi digital dengan pendekatan yang lebih strategis dan personal.
Mengapa Komunikasi di Media Sosial Itu Penting?
Media sosial adalah cerminan dari identitas digital seseorang. Dalam dunia pendidikan tinggi, mahasiswa dan dosen dituntut untuk menjaga digital citizenship yang profesional, sopan, dan produktif. Salah komunikasi dapat berdampak pada reputasi pribadi dan institusi, bahkan memicu disinformasi atau perundungan siber (cyberbullying). Oleh karena itu, keterampilan komunikasi digital termasuk dalam kompetensi penting abad ke-21, terutama bagi generasi muda yang hidup dalam ekosistem informasi terbuka.
Peran Generative AI dalam Komunikasi Media Sosial
Teknologi GenAI memiliki potensi besar dalam membantu individu menjadi komunikator yang lebih efektif di media sosial. Beberapa manfaat praktis yang dapat diperoleh:
Namun, penting untuk tetap menyadari bahwa GenAI bisa menghasilkan konten yang tidak akurat atau bias jika tidak dikontrol dengan baik.
Etika dan Literasi dalam Berkomunikasi Digital
Dalam panduan etis penggunaan AI, UNESCO menekankan pentingnya:
Media sosial juga bisa menjadi tempat berkembangnya misinformasi jika tidak disertai kemampuan kritis dan verifikasi informasi. Oleh karena itu, diperlukan literasi digital dan AI yang mumpuni untuk menilai informasi dan tidak asal menyebarkan.
Strategi Praktis agar Terampil Berkomunikasi di Media Sosial
Kesimpulan
Keterampilan berkomunikasi melalui media sosial kini menjadi bagian dari kompetensi utama dalam dunia pendidikan dan profesional. Dengan memanfaatkan teknologi seperti GenAI secara etis dan cerdas, mahasiswa dan dosen dapat meningkatkan efektivitas komunikasi mereka secara signifikan. Namun, dibutuhkan pula kesadaran kritis, literasi digital, dan tanggung jawab moral dalam menyusun dan menyebarkan konten di ruang publik digital.
Referensi